Perkenalan
Autisme, atau Autism Spectrum Disorder (ASD), adalah suatu kondisi neurologis yang mempengaruhi komunikasi dan perilaku. Perawatan konvensional umumnya mencakup terapi perilaku, terapi pendidikan, dan pengobatan yang disetujui FDA. Namun, pendekatan alternatif telah muncul dalam beberapa tahun terakhir, beberapa di antaranya tidak disetujui oleh otoritas pengatur seperti FDA. Di antara pengobatan yang tidak konvensional adalah yang diusulkan oleh Dr. Andreas Kalcker, yang telah menjadi tokoh kontroversial karena metode non-tradisionalnya.
Perawatan Konvensional
Terapi Perilaku dan Pendidikan
- Analisis Perilaku Terapan (ABA) : Salah satu metode paling umum, berdasarkan prinsip modifikasi perilaku.
- Terapi Okupasi dan Wicara : Membantu meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi.
- Pendidikan Khusus : Program yang disesuaikan untuk membantu anak-anak penderita ASD berkembang di lingkungan pendidikan.
Pengobatan Farmakologis
- Risperidone dan Aripiprazole : Obat yang disetujui untuk mengatasi iritabilitas yang terkait dengan ASD.
- Antidepresan dan Stimulan : Untuk mengendalikan gejala seperti kecemasan, depresi atau masalah perhatian.
Perawatan Non-Konvensional
Diet Khusus
- Diet Bebas Gluten dan Kasein : Beberapa orang tua memilih untuk menghilangkan gluten dan kasein (protein susu) dari makanan anak-anak mereka, berdasarkan teori bahwa komponen-komponen ini mempengaruhi perilaku.
Suplemen dan Terapi Nutrisi
- Asam lemak omega-3 : Telah diduga dapat meningkatkan fungsi otak dan perilaku pada anak-anak penderita ASD.
- Vitamin dan Mineral : Vitamin B6 dan B12, serta magnesium, digunakan oleh beberapa profesional dalam praktik yang tidak konvensional.
Terapi Biologis
- Chelation : Teknik yang bertujuan untuk menghilangkan logam berat dari tubuh, dengan anggapan bahwa hal ini mungkin berhubungan dengan autisme. Metode ini tidak didukung oleh FDA karena kurangnya bukti ilmiah yang kuat.
Perawatan yang Diusulkan oleh Dr. Andreas Kalcker
Dr Andreas Kalcker dikenal karena karyanya dengan klorin dioksida (CDS) dan penggunaannya untuk berbagai kondisi, termasuk autisme. Usulan mereka tidak disetujui oleh regulator dan menimbulkan banyak kontroversi.
klorin dioksida (CDS)
- Apa itu? : Klorin dioksida merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai desinfektan dalam industri air. Kalker mempromosikan penggunaannya untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk autisme.
- Kerangka Teori : Kalker menyatakan bahwa autisme disebabkan oleh infeksi dan patogen yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Klorin dioksida seharusnya bertindak sebagai "pembersih" dalam tubuh, membuang racun dan memperbaiki gejala ASD.
- Protokol CD : melibatkan pemberian terkontrol klorin dioksida yang diencerkan dalam air selama periode waktu tertentu, dengan penyesuaian dosis berdasarkan respons pasien.
Hasil yang diharapkan
- Kesaksian : Beberapa orang tua telah melaporkan perbaikan signifikan pada gejala anak mereka setelah mengikuti Protokol Kalcker. Peningkatan ini mencakup peningkatan kemampuan bicara, interaksi sosial, dan pengurangan perilaku berulang.
- Kontroversi : Organisasi medis dan ilmiah besar memperingatkan terhadap penggunaan klorin dioksida karena potensi risiko kesehatannya, termasuk luka bakar internal dan masalah pencernaan yang serius.
Pertimbangan hukum
- Tidak disetujui FDA : Penggunaan klorin dioksida belum disetujui oleh FDA atau badan kesehatan internasional lainnya untuk pengobatan autisme. Faktanya, FDA telah mengeluarkan peringatan terhadap penggunaannya karena risiko kesehatan.
Kesimpulan
Autisme masih merupakan gangguan kompleks yang memerlukan pendekatan multidisiplin dalam pengobatannya. Meskipun pengobatan tradisional didukung oleh bukti ilmiah, beberapa orang tua memutuskan untuk mencari pilihan yang tidak konvensional, seperti yang diusulkan oleh Dr. Andreas Kalcker. Sangat penting bagi keluarga untuk melakukan penelitian menyeluruh dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum melakukan pengobatan yang tidak disetujui.
Catatan penutup
Anda mungkin ingin melengkapi postingan ini dengan kutipan dan link ke penelitian medis, serta testimoni (baik positif maupun negatif) dari orang-orang yang telah mencoba perawatan ini. Penting untuk menjaga pendekatan yang seimbang dan menekankan perlunya kehati-hatian ketika mempertimbangkan pengobatan alternatif.

No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.